PANJI ISLAM

Khilafah

Ahad, 30 Mei 2010

"DAJJAL" TELAH "MUNCUL" DI KHURASAN, INDIA SELATAN

artikel dr blog


Inilah sebagian dari tanda-tanda akhir zaman. Bahwa telah muncul "Dajjal" bernama Sai Baba, dia lahir dan tinggal di Desa Nilayam Puthaparti, wilayah timur Khurasan, tepatnya India Selatan. Merujuk pada riwayat hadist dari Jamiu at Tirmidzi,

"Rasulullah SAW bersabda kepada kami, Dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur bernama Khurasan"

Maka boleh jadi yang dimaksud Rasulullah SAW tersebut ialah benar adanya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda: "Hari Kiamat tidak akan datang hingga 30 Dajjal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya. "



Dan Sai Baba ini bisa jadi adalah salah satu dari 30 dajjal-dajjal kecil yang akan membuka jalan bagi munculnya al-Masih al-Dajjal (Dajjal nantinya akan berperang dengan Imam Mahdi dan di bunuh oleh nabi Isa bin Maryam).


SIAPA SAI BABA ITU DAN BAGAIMANA CIRI-CIRI DAJJAL MENURUT RASULULLAH SAW?

-Laki-laki ini memiliki kemampuan menghidupkan orang mati,
-Menyembuhkan orang lumpuh dan buta,
-Bahkan mampu menurunkan hujan dan mengeluarkan tepung dari tangannya.
-Ia juga mampu berjalan melintasi belahan bumi dalam sekejap,
-Menciptakan patung emas, merubah besi menjadi emas, dan banyak lagi berbagai fitnah yang ditunjukkan oleh Sai Baba kepada ribuan orang Bahkan - jutaan yang datang dari berbagai suku bangsa dan agama.

Saat ini laki-laki ini sudah memiliki puluhan juta pengikut.


"Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah dan berambut keriting..." (HR.Bukhari dan Muslim)

"Di awal kemunculannya, Dajjal berkata, Aku adalah nabi, padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata, Aku adalah Rabb kalian, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati (HR.Ibnu Majah)


BEBERAPA PERSAMAAN DAJJAL DAN SAI BABA:


-Dajjal seorang laki yang berpostur pendek, gempal, berambut kribo, berkaki bengkok (agak pengkor). Sai Baba seorang yang berpostur pendek dan berambut kribo.

-Dajjal memiliki mata yang buta. Sai Baba pernah mengalami kebutaan di waktu muda kemudian sembuh kembali.

-Dajjal datang dan bersama ada gunung roti dan sungai air. Sai Baba memiliki kemampuan mengeluarkan vibhuti (tepung suci) dari udara melalui tangannya.

-Dajjal memiliki kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan kecepatannya seperti hujan badai atau secepat awan yang ditiup angin kencang. Sai Baba memiliki kemampuan berjalan menjelajahi bumi dalam hitungan kejapan mata.

-Dajjal mengikuti pengikut yang sangat banyak, bahkan di akhir zaman nanti banyak manusia yang berangan-angan untuk berjumpa dengan Dajjal. Sai Baba memiliki pengikut yang jumlahnya puluhan juta manusia dari berbagai macam suku, bangsa, negara dan agama.

-Dajjal akan muncul dengan mengaku sebagai orang bijak/ baik, sehingga banyak sekali orang yang tertarik untuk mengikutinya. Sai Baba mengaku sebagai orang yang bijak yang membawa misi perdamaian, cinta kasih menghapuskan segala persengketaan dengan bijaksana.

-Dajjal akan muncul dan sebagai nabi. Sai Baba memposisikan dirinya sebagai nabi kepada pengikut-pengikutnya.

-Dajjal akan menggunakan nama Al-Masih. Sai Baba mengaku akan menjelma sebagai Isa Al-Masih setelah tahun 2020.

-Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan. Sai Baba mengklaim bahwa dirinya adalah Tuhan penguasa alam semesta.

-Dajjal akan mendakwahkan agama Allah. Dalam banyak majelis darshanya Sai Baba banyak berbicara tentang Islam, Al-Qur'an dan keharusan untuk memahaminya.

-Dajjal mampu menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit. Sai Baba memiliki kemampuan menghidupkan orang mati juga menyembuhkan penyakit kanker.

-Dajjal dapat menurunkan hujan. Sai Baba memiliki kemampuan menurunkan hujan dan mendatangkan air untuk irigasi (di NTT sedang di bangun proyek Sai Baba untuk pengairan di daerah yang kering).

-Dajjal bisa mengeluarkan perbendaharaan (perhiasan dan harta) dari bangunan yang roboh, lalu perbendaharaan itu akan mengikuti ratunya. Sai Baba mampu menciptakan patung emas, kalung emas, injil mini dan berbagai bentuk medalai berlafadz ALLAH dalam sekejap.

-Dajjal akan membunuh seseorang dan menghidupkannya kembali. Sai Baba bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia.

-Dajjal bisa berpindah raga dan tempat dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sai Baba bisa berpindah dari satu jasad ke jasad lainnya yang merupakan benruk reinkarnasi dirinya.

-Dajjal bisa membesarkan tubuhnya. Sai Baba memliki kemampuan berjalan di udara dan membuat kemukjizatan pada sebuah pesawat terbang.

-Dajjal biasa keluar masuk pasar dan makanan. Sai Baba juga manusia biasa yang makan dan minum sebagaimana manusia lainnya, ia juga bisa berjalan ke pasar, rumah sakit, proyek irigasi dan tempat lain yang biasa dikunjungi manusia.

-Dajjal bisa memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tumbuh-tumubuhnan dan air. Sai baba bisa mengeluarkan air dengan hentakan kakinya.

-Dajjal tidak memliki anak. Sai Baba mandul, ia tidak beranak dan tidak berkeluarga (tidak menikah).

-Dajjal memimpin orang yahudi. Sai Baba memiliki misi menyebarkan teologi zionis.

-Dajjal muncul di zaman pertikaian. Sai Baba mengklaim bahwa ia datang dari masa banyak pertikaian dan persengketaan, dan kedatangannya untuk menegakkan kebenaran dan membinasakan kejahatan.



Kesimpulan: Bahwa sifat Dajjal dan Sai Baba yang diutarakan diatas adalah bagian dari sifat salah satu 30 dajjal-dajjal kecil (pendusta-pendusta akhir zaman) yang akan membuka jalan bagi munculnya al-Masih al-Dajjal (Dajjal besar).

Yang ciri-cirinya menurut riwayat hadits shahih adalah sebagai berikut :

-Dajjal buta sebelah seperti buah anggur.
-Kedua matanya ada tulisan kafir yang dapat dibaca oleh orang beriman.
-Dajjal tinggal di bumi selama 40 hari, 1 hari seperti setahun, 1 hari berikutnya seperti sebulan, 1 hari berikutnya seperti seminggu, 1 hari berikutnya seperti hari biasa.

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: "Tidak ada satu negeri yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah, dan tidak ada satu jalan di Madinah, kecuali terdapat malaikat yang berbaris menjaganya. Maka Dajjal singgah di daerah rawa, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan, sehingga seluruh orang kafir dan munafik keluar dari sana menuju ke tempat Dajjal."

Rasulullah SAW bersabda : “Bukankah sesungguhnya ia itu bermata sebelah, dan tertulis di antara kedua mata dajjal itu kata kafir, yang dapat dibaca oleh setiap Mukmin.” (Muttafaqun ‘alaih) Dan dalam riwayat yang lain dinyatakan: “Tertulis diantara dua matanya huruf kaf, fa’, dan ra’.”(HR. At-Tirmidzi)

Hadist riwayat Muslim, dari Nawwas bi Sam’an: Rasullulah SAW mengatakan, "Dajjal adalah seorang pemuda berambut keriting, matanya sebelah kanan celek, aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy yang hidup di zaman Jahiliyah). Maka barang siapa yang menemuinya bacalah surat Al-Kahfi. Ia keluar dari sebuah jalan antara Syam dan Iraq, lalu ia berbuat binasa kesana kemari ”

ALLAHU AKBAR! LA HAWLA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL "ALIYUL ADZHIM….

Sudah selayaknya kita senantiasa memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT saja. Bacalah selalu doa di bawah ini selepas shalat Fardhu, di akhir tahiyyat sebelum salam, insya Allah, kita selalu dalam lindungan-Nya.

"ALLAHUMMA INNI 'AUDZU BIKA MIN ADZABIN JAHANNAM, WA MIN ADZABIN QABRI, WA MIN FITNATIN MAHYA WA MAMAAT, WA MIN SYAHRII FITNATIN MAHSYIHIL DAJJAL"

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari azab neraka Jahannam, aku berlindung kepadaMu dari azab kubur, kuberlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dunia dan kematian serta kuberlindung kepadaMu dari kejahatan dan fitnah Al-Masih Dajjal”



***Konspirasi Dajal bersifat matrialistik sekuler, dia datang dan "berdakwah" dengan membawa perumpamaan air, namun pada hakikatnya adalah api. Surga yang dia tawarkan tapi pada hakikatnya adalah neraka. Neraka yang dia tawarkan tapi pada hakikatnya adalah surga.

Gaya bicara Dajjal, tidak lain adalah seorang pendusta besar! Shalat adalah buang-buang waktu, Alquran dan agama hanyalah simbol, bahkan ia kerap mendustakan keberadaan para nabi-nabi terdahulu dan mengadakan fitnah didalam cerita/kisah rasul-rasul terdahulu.

Itulah sebagian sifat dari Dajjal laknatullah alaihi! Tujuannya hanya ingin mengkafirkan penduduk bumi dan memurtadkan orang-orang Islam agar keluar dari agamanya dengan dalih, Islam adalah agama setan dan masih banyak lagi. Naudzu billahi min dzalik!

Padahal Allah telah menjelaskan dalam Quran: "Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali-’Imran:18-19)

Waspadalah wahai kaum muslimin dan mukminat!

Renung-renungkan

Rasulullah SAW bersabda:


"Sesungguhnya amalan yang sangat dicintai Allah selepas melakukan ibadat fardhu oleh hambanya ialah mengembirakan hati saudaranya sesama Islam". (Riwayat Baihaqi)

MENGIKUT BLOG YANG BAIK KANDUNGAN DAN

MANFAAT

Dari Abu Hurairah r.a…Nabi s.a.w. sabdanya:

"Sesiapa yang mengajak ke jalan mengerjakan sesuatu amal yang baik, adalah baginya pahala sebanyak pahala orang-orang yang menurutnya, dengan tidak mengurangi sedikit pun pahala itu dari pahala-pahala mereka, dan (sebaliknya) sesiapa yang mengajak kejalan mengerjakan sesuatu amal yang menyesatkan, adalah ia menanggung dosa sebanyak dosa orang-orang yang menurutnya, dengan tidak mengurangi sedikit pun dosa itu dan dosa-dosa mereka."


Petikan Daripada Kitab Fikhul Jihad Karangan

Prof.Dr.Sheikh Yusuf Al-Qaradhawi

"Menggunakan internet untuk menyampaikan maklumat Islam,menyampaikan suara Islam dan memperlihatkan Islam merupakan satu jihad utama"




sumber dr blog ilmuan



http://resepirahsiaku.blogspot.com/


PELIHARA PERCAKAPAN ELAK DOSA MENGUMPAT



LIDAH adalah alat komunikasi penting dalam menjalin hubungan mesra antara masyarakat manusia di dunia. Ia juga untuk menyebar ilmu dan banyak lagi manfaat lain. Sebaliknya, lidah boleh jadi bahaya, kerana boleh digunakan untuk memecah belahkan masyarakat, memfitnah, mencaci, mengumpat dan sebagainya.

Justeru, Islam memberi perhatian serius terhadap penjagaan lidah. Peri pentingnya penjagaan lidah itu sehingga Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Siapa diam dia berjaya”(Hadis riwayat al-Tirmizi)

Pada waktu lain Baginda SAW memberi jaminan kepada orang yang sanggup menjaga lidahnya. Sabda Baginda SAW yang bermaksud: “Sesiapa yang boleh memberi jaminan kepadaku apa yang ada antara misai dan janggutnya dan apa yang ada antara dua pahanya, aku jamin baginya syurga.” (Hadis riwayat al-Bukhari)
Al-Quran mengingatkan bahawa setiap ucapan yang diucapkan seseorang tidak akan terlepas daripada catatan malaikat-Nya. Allah berfirman yang bermaksud: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Surah Qaf, ayat 18)

Antara keburukan lidah ialah bercakap perkara yang tidak berfaedah, tidak baik, mengucapkan kata keji, mencaci, mencarut, menghina, membuka rahsia orang, mengumpat dan perbuatan negatif lain yang tidak sepatutnya.

Mereka yang mengetahui nilai masa serta umur tidak akan membiarkan diri menggunakan lidah untuk berkata perkara tidak mendatangkan faedah, kemarahan orang lain atau menyebabkan perbalahan sesama manusia.

Diriwayatkan bahawa Luqmanul Hakim pernah ditanya: “Apa rahsia kebijaksanaanmu? Jawabnya: Aku tidak bercakap perkara yang tidak memberi faedah kepadaku. Kata Luqman lagi: Diam itu bijaksana, tetapi sedikit pelakunya.”

Sewajarnya lidah digunakan untuk memberitahu atau mengajak orang lain kepada kebaikan dengan memberi nasihat serta menegur sahabat jika mereka melakukan perkara mungkar supaya segera kembali ke pangkal jalan.

Sebaliknya, mengeji, mencaci dan mencarut adalah perkara yang dilarang Islam dan mereka yang melakukan perkara itu dengan lidahnya wajib bertaubat serta memohon maaf kepada mereka yang disakitinya.

Selain itu, menghina orang lain termasuk keburukan lidah yang patut dijauhi, kerana ia boleh merosakkan hubungan mesra dan harmoni antara anggota masyarakat. Paling buruk tindakan lidah ini dalam konteks Islam ialah mengumpat.

Allah Taala mengumpamakan pengumpat itu sebagai pemakan daging saudaranya yang sudah mati. Firman Allah yang bermaksud: “Dan janganlah mengumpat satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu berasa jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Surah al-Hujurat, ayat 12)

Mengumpat ialah menyebut di belakang saudaramu sesuatu yang tidak disukainya, sama ada kekurangan itu pada fizikalnya, keturunannya, peri lakunya, pakaiannya atau sebagainya.

Berdasarkan pengertian ini, jika kita tidak menjaga betul-betul lidah, maka rata-rata kita tidak terlepas daripada dosa mengumpat. Pada hal dosa itu tidak akan diampun Allah jika tuannya tidak memaafkannya lebih dulu.

Umumnya masyarakat kita kurang memberi perhatian serius terhadap amalan mengumpat yang kesannya akan menyebabkan berlaku pergaduhan, saling tuduh menuduh dan memburukkan orang lain dengan perkara mengaibkan.

Namun, ulama menyenaraikan beberapa kelonggaran yang mengizinkan kita menyebut kekurangan orang lain di belakangnya iaitu tidak dikira dosa. Ia termasuk beberapa keadaan berikut:

  • Apabila seseorang itu dizalimi, maka dia dibolehkan menceritakan kezaliman ke atasnya kepada pihak yang bertanggungjawab;
  • Apabila hendak mendapat fatwa atau mengetahui hukum sesuatu;
  • Apabila ingin memberi peringatan kepada orang lain;
  • Apabila seseorang itu dikenali dengan gelaran itu secara menyeluruh; dan
  • Apabila ia terkenal dengan jahatnya.
  • Sabtu, 29 Mei 2010

    Penyakit Perut

    sumber dr blog~~http://muhammadsyazwansafwan.blogspot.com/


    Al-Ma'idah dalam bahasa Arabnya bermaksud perut (ventrikulus) dan dalam bahasa Inggerisnya disebut stomach. Merupakan salah satu dari organ-organ pencernaan. Perut juga merupakan salah satu dari tempat atau sarang penyakit.





    6 punca penyebab penyakit dari perut:-

    1. Cara pemakanan seharian yang tidak sistematik.

    2. Terlalu berlebihan semasa makan.

    3. Tidak berwaspada dengan makanan dan minuman yang dihinggapi serangga.

    Sabda Rasululluh s. a. w, maksudnya: "Jika ada seekor lalat jatuh ke dalam tempat minuman yang akan kamu minum, maka celuplah keseluruhan tubuh lalat tersebut ke dalam minumanmu tadi kemudian angkatlah (buanglah) lalat tersebut. Kerana sesungguhnya pada salah satu sayapnya mengandung ubat dan pada sayap yang lainnya mengandung penyakit." (Riwayat Abu Hurairah)




    4. Tidak cermat semasa meneliti isi kandungannya.

    5. Kurang kesedaran dalam menjaga kebersihan diri.

    Sabda Rasulullah s. a. w, maksudnya: "Bersiwaklah (menggosok gigilah) kamu semua, sebab bersiwaak (menggosok gigi) itu adalah membersihkan mulut dan Allah redha kepadanya. Setiap kali Jibril datang kepadaku, ia selalu berpesan untuk bersiwak(menggosok gigi)." (Riwayat Ibnu Majah)

    6. Kebiasaan memakan ubat tanpa nasihat doktor.

    HUTANG KEPADA ALLAH SWT LEBIH BERHAK UNTUK DITUNAIKAN


    sumber dr blog~

    http://resepirahsiaku.blogspot.com/

    Semua orang mempunyai hutang. Hutang kepada bank atau kepada kawan-kawan. Sekiranya kita tidak membayar hutang masa hidup di dunia, kita mungkin tak dapat masuk ke syurga Allah SWT. Walaupun amalannya sebanyak manapun dia terpaksa tungggu di luar pintu syurga. Itu yang aku dengar semasa tazkirah dari seorang Ustaz. Ini membuat aku sungguh takut dan risau sekiranya mati, meninggal hutang keliling pinggang.

    Semuga Allah SWT memudahkan hidupku dan aku dapat membayar segala hutang kepada bank, kawan-kawan dan terutama kepada Allah SWT yang paling aku banyak berhutang selepas akil baligh iaitu tinggal sembahyang 5 waktu, puasa dan tak terkira banyaknya.


    Semuga niat aku dimakbulkan oleh Allah SWT dimana azam tahun ini menyelesaikan segala hutang di dunia dan hutang kepada Allah SWT akan ku buat yang terdaya. Semuga dengan artikel dari Majlis Rasullulah ini kita mendapat pengajaran tentang hutang kepada Allah SWT.

    عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي مَاتَتْوَعَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ أَفَأَقْضِيهِ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَدَيْنُ اللَّهِأَحَقُّ أَنْ يُقْضَى
    (صحيح البخاري)


    Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhumaa : Datang seseorang pada Nabi saw dan berkata : Wahai Rasulullah (saw), Sungguh ibuku wafat dan ia mempunyai hutang puasa satu bulan, apakah aku membayarnya untuknya?, sabda Rasulullah saw : “Betul, dan Hutang pada Allah (swt) lebih berhak untuk ditunaikan” (Shahih Bukhari)


    Limpahan puji kehadirat Allah Swt Maha Penguasa jagat raya semesta, Maha Melihat kepada semua makhluk-Nya yang terbesar dari planet – planet yang sangat luas dan besar hingga Arsy -Nya dan Lauhul Mahfudz beserta 7 lapis langit sampai butiran sel terkecil, sampai makhluk- Nya yang terkecil dan bahkan seruan dari doa haiwan – haiwan kecil bagaikan semut pun, doa mereka didengar oleh Allah Swt. Maha Mengetahui gerak – gerik hamba-Nya yang terlihat dan tidak terlihat, Maha Mengatur kehidupan mereka dengan pengaturan yang paling sempurna, dengan pengaturan Ilahiyyah Yang Maha Mulia dan Maha Sempurna mengatur kehidupan alam semesta.


    Bagi keturunan Adam kehidupan dunia bukanlah akhir dari kehidupan, Kehidupan dunia adalah pembuka menuju kehidupan setelah kehidupan, Kehidupan setelah kematian ini yang akan muncul sebagai kehidupan yang kekal, Kehidupan yang diawali dengan perjumpaan dengan Rabbul Alamin, Maka ketahuilah setiap nafas kita adalah satu langkah menuju perjumpaan kepada Allah, menuju hari perjumpaan dengan Allah Swt. Hari dimana manusia harus berhadapan dengan Rabbul Alamin dan saat itu semakin dekat dan tidak bisa diundur – undur terkecuali semakin dekat.


    “ya ayyuhal insanu, innaka kaadihun ilaa rabbika kadhan famulaaqiih..” (QS Al Insyiqaq 6 ) Wahai manusia kalian telah berusaha dengan susah payah kepada Tuhan-Mu dan kau akan berjumpa dengan Allah. Hadits ini adalah “tahdziiran lil musrifiin waddholimin wattabsyiiran lilmukminin wasshalihin”
    ayat ini merupakan teguran dan peringatan bagi orang – orang yang dhalim bahwa apapun yang mereka perbuat di muka bumi ini, mereka akan sampai kehadirat Allah Yang Maha Tidak Bisa Tersembunyi dari segala hal, yang semua perbuatan kita terlihat oleh Allah sampai setiap getaran jiwa dan perasaan.

    Namun ayat ini juga membawa kegembiraan bagi para mukminin dan shalihin yang rindu kepada Allah. Melewati hari – harinya dalam musibah atau dalam kenikmatan. Tujuan utama kehidupan telah mereka pahami bahwa tujuan utama seluruh kehidupan keturunan Adam ini adalah berujung pada perjumpaan dengan pencipta.

    Saksikan semua kejadian di muka bumi, berupa musibah, kenikmatan, kesedihan, kegembiraan, siang malam, besar kecil, kaya miskin, apapun itu semuanya akan sirna dan fana, tetap akhirnya adalah perjumpaan dengan Allah. Inilah yang masih dan yang akan datang kepada kita dan tidak akan ada yang tidak terjadi dan pasti terjadi. Hadirin – hadirat, beruntunglah mereka yang cita – citanya sampai kepada puncak cita – citanya. Inilah puncak dari cita – cita dan inilah akhir dari semua kehidupan karena semua kehidupan apapun yang terjadi, akhirnya perjumpaan dengan Allah. Maka ia memahami kehidupan setelah kehidupan ini akan muncul kepadanya.
    Sebagaimana ia datang ke muka bumi sebelum ia tiada, ia tidak tahu sebelumnya ketika ia belum lahir ia tidak ada perasaan bahwa ada di bumi dari mana datangnya. Hadirin – hadirat, aku dan kalian ada di muka bumi yang sebelumnya tidak pernah ada dan demikian pula kelak kita akan wafat dan berjumpa dengan Allah.
    Dan Allah Swt berfirman didalam hadits qudsiy


    “man ahabba liqa’i ahbabtu liqa’ahu” barangsiapa yang rindu berjumpa dengan-Ku, Aku pun rindu berjumpa dengannya.


    Maka ketika seorang hamba melewati hari – harinya dengan kerinduan kepada Penciptanya Yang Maha Indah, maka ketahuilah ia sudah dirindukan Allah. Maka Allah jadikan hari – harinya indah, diperindah oleh Allah dengan Keridhoan dan Kasih Sayang-Nya, ia melewati kehidupan di muka bumi dengan sedemikian banyak Rahmat dan akan mendapatkan lagi Rahmat yang sedemikian agung dan abadi.


    Sampailah kita ke dalam hadits mulia yang disampaikan oleh Sayyidina Abdullah Ibn Abbas radhiyallahu anhuma yang melihat seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw bahwa ibundanya wafat,


    “ya Rasulullah, inna ummiy maatat wa alaiha shaumu syahrin afa-aqdhihi anha?” wahai Rasulullah, ibuku wafat ia masih mempunyai hutang puasa 1 bulan, apakah aku membayarnya untuk ibuku?,


    maka Rasul berkata


    “na’am, fadainullah ahaqqu an yuqdha” betul, karena hutang kepada Allah itu lebih berhak untuk ditunaikan daripada hutang kepada makhluk.


    Hadirin, pemahaman kita disini bahwa semua yang tertinggal daripada apa – apa yang telah diperintahkan oleh Allah, jangan lupa membayarnya. Mereka yang barangkali tahun – tahun yang lalu lepas dari beberapa hari puasa Ramadhan, inilah waktunya, mumpung masih bulan Sya’ban maka tunaikanlah. Demikian pula yang meninggalkan shalat sekian lama dan itu menjadi hutang baginya. Jika ia mampu maka jadikanlah pembayaran hutang – hutangnya kepada Allah ia dahulukan daripada hutangnya kepada makhluk.

    Muncul pertanyaan kepada saya,


    “bagaimana dengan orang yang lama tidak melakukan shalat, apakah ia wajib membayar kesemuanya?”.


    Tentunya itu hutang kepada Allah, namun membayarnya pun wajib, namun Allah Swt itu adalah semulia – mulia dan sebaik – baik dari semua yang dihutangi. Semampu kita, ya kita penuhi. Jika kita tidak mampu, maka tentunya Allah tidak memaksa kecuali sesuai kemampuan kita. Sebagaimana firman Allah Swt menjelaskan ketika seseorang dihutangi oleh orang lain,


    maka Allah Swt berfirman.


    ” lihat sampai orang yang berhutang itu mempunyai kemampuan”.(QS Al Baqarah 288)


    Orang yang mampu bayar tentunya boleh ditagih, kalau tidak mampu bayar jangan ditagih. Demikian hadirin – hadirat, firman Allah Swt. Kalau itu sesama makhluk, lebih – lebih lagi Allah Swt. Hamba – hamba yang tidak mampu membayar hutang – hutangnya, mustahil Allah akan menagihnya, tapi kalau Allah melihat hamba-Nya sudah berusaha membayarnya, namun sampai ia wafat belum terselesaikan hutang – hutang kepada Allah. Niscaya Allah-lah Yang Maha Memaafkan hutang lebih dari semulia – mulia yang memiliki hutang dan yang dihutangi. Dialah Rabbul Alamin.

    Oleh sebab itu mereka yang mempunyai hutang puasa di tahun – tahun yang lalu, masih ada kesempatan untuk men-qadha-nya.Mengenai shalat, misalnya kita punya banyak hutang shalat yang lalu – lalu, sekian banyak bisa diperhitungkan kira – kira berapa. Gabungkan dengan shalat sunnah agar tidak menyulitkan. Boleh sendiri (terpisah dari shalat sunnah), tapi kalau mau digabung shalat sunnah dengan qadha (pun bisa), sebagian ulama (Al Imam Syafi’i) membolehkannya. Biasanya kita suka shalat sunnah apa? Sunnah qabliyah dhuhur 4 rakaat bisa digabung dengan qadha dhuhur yang lalu. Biasanya qabliyah dhuhur 4 rakaat ba’diyah dhuhur 4 rakaat (misalnya) bisa qadha shalat dhuhur yang lalu – lalu. Bisa digabung asalkan rakaatnya sama. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, ini bisa mempermudah bagi kita.


    Syari’ah ini mudah dan lebih mudah lagi bagi kita kalau memahaminya. Semakin kita mendalaminya, semakin mudah. Semakin kita tidak memahaminya maka semakin sulit. Hadirin – hadirat, demikian penyampaian dari Nabi kita Muhammad Saw.


    “Fadainullah ahaqqu an yuqdha” hutang kepada Allah itu lebih berhak untuk ditunaikan daripada hutang kepada makhluk.

    Dan Allah Swt tidak pula mempermasalahkan sisa – sisa hutang hamba-Nya selama hamba-Nya tidak mampu membayarnya. Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda
    :


    “Ana awla bil mu’minina min anfusihim” aku (Nabi saw) lebih layak didahulukan bagi orang mukmin dari diri mereka sendiri. Maka barangsiapa yang mempunyai harta waris, jika ia wafat maka harta itu untuk ahli warisnya, kata Sang Nabi saw. Namun bila ia memiliki hutang dan tidak mampu membayarnya, datang padaku dan aku ayang akan membayarnya.


    Demikian indahnya,Nabi kita Muhammad Saw. Kalau setiap muslim, setiap mukmin, Rasul saw lebih berhak dari diri mereka sendiri. Berarti harta warisnya sebelum ke ahli warisnya, mestinya ke Nabi saw terlebih dulu, namun Nabi Saw berkata:


    “kalau ada harta maka untuk ahli warisnya, sedangkan jika ada hutangnya datang padaku maka aku yang akan membayarnya”.


    Demikian indahnya Sayyidina Muhammad Saw.
    Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari menjelaskan bahwa kejadian ini adalah setelah Fatah Makkah. Sebelum Fatah Makkah, Rasul saw tidak mengucapkan ini dan beliau saw berusaha agar para Sahabat tidak mendiamkan jenazah dikuburkan sebelum hutangnya dibayarkan, dengan cara Rasul saw tidak mau menyolatkannya. Rasul saw tidak mau menyolatkan orang yang masih mempunyai hutang, bukan karena dosanya, tapi agar orang – orang disekitarnya sadar dan membayar hutangnya, baru bersegera menyolatkannya. Demikian yang dimaksud.


    Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani menjelaskan bahwa fattah setelah tidak adanya harta ghanimah untuk muslimin. Kalau muslimin sudah tidak punya lagi kas harta untuk muslimin, yang sering dipakai untuk orang yang meninggal, tidak punya uang untuk membayar hutangnya. Tidak ada lagi kas muslimin (misalnya di masa sekarang). Tidak ada lagi yang namanya Baitul Maal. Harta yang dikhususkan untuk muslimin yang tidak mampu, apakah ia wafat tidak terbayar hutangnya.


    Apakah ia dihimpit bumi? Al Imam Ibn Hajar mengatakan“tidak”. Karena dosa itu bagi orang yang mampu membayar hutangnya tapi tidak membayar hutangnya maka dihimpit bumi. Bagi yang tidak mampu, tidak ada siksa bagi mereka. Itu muncul di masa Baitul Maal. Seandainya Baitul Maal masih ada, orang susah hidupnya tenang. Jika ia wafat, tidak bisa membayar hutangnya, Baitul Maal yang bayar hutangnya. Tentunya mustahil Allah akan memaksa hamba – hambaNya lebih dari kemampuannya. Demikian hadirin – hadirat, indahnya tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Dan itu beberapa hal yang perlu kita jelaskan. Oleh sebab itu waktu – waktu sekarang ini, kita bisa merenungkan jawabannya. Hutang – hutang kita kepada Allah berupa dosa, berupa kenikmatan, berupa kemuliaan dan anugerah yang Allah berikan kepada kita.

    Ketika Nabiyullah Yusuf alaihi salam, bertanya kepada Allah Swt


    “wahai Allah bagaimana mengucap syukur kepada-Mu? setiap hari aku bersyukur kepada-Mu atas kenikmatan ini, aku teringat lagi bahwa perbuatan syukurku harus disyukuri juga, Karena perbuatan syukurku itu adalah hidayah dari-Mu, maka bagaimana cara aku bersyukur?”.


    Maka Allah Swt menyampaikan kepada Nabiyullah Yusuf bahwa perbuatan syukur adalah merasa masih tidak mampu bersyukur, itu adalah syukur. Hakikat syukur adalah senang saat bersyukur lalu merasa tidak mampu melaksanakan hakikat syukur yang sebenar – benarnya, itulah syukur.


    Maka berkata Nabiyullah Yusuf alaihi salam:


    “Subhana man ja’alal ‘ajzi ‘an syukrihi syukro” Maha Suci Allah yang telah menjadikan lemahnya seorang hamba untuk bersyukur sebagai hakikat syukur.


    Kita bersyukur kepada Allah atas kehadiran kita disini dan kita meminta kepada Allah agar selalu diberi petunjuk selalu untuk berbuat syukur lagi.


    “La insyakartum la aziidannakum wa la inkafartum inna a’dzabii lasyadiid”


    Maha Suci Allah yang menjadikan perbuatan syukur dalam kenikmatan membuat kenikmatan bertambah lagi, bukan berkurang.. Kita lihat bagaimana indahnya Rabbul Alamin yang mendorong kita untuk selalu dekat kepada-Nya. Kalian lihat kenikmatan yang kalian dapat wahai hamba-Ku,? (kita jawab) : aku lihat Wahai Allah, aku lihat betapa indahnya kenikmatan ini.(maka seakan Allah menjawabnya sebagaimana ayat diatas) Berterima kasihlah pada-Ku, akan Ku-tambahkan kenimatan itu.


    Bukan dipermasalahkan, bukan dipertanggungjawabkan, bukan dipersulit tapi ditambah lagi kalau bersyukur. Kalau dipermasalahkan, berarti itu adalah bagi tidak bersyukur. Kalau bersyukur ditambah lagi kenikmatannya. Supaya apa? supaya bersyukur lagi, karena Allah senang hamba-Nya mendekat pada-Nya. Semakin hamba-Nya bersyukur mendekat pada-Nya dengan tentunya ia akan semakin jauh kepada kemurkaan Allah dan semakin jauh dari api neraka. Itulah yang dikehendaki Rabbul Alamin. Ini kenimatan, bersyukur, tambah lagi, bersyukur, tambah lagi, terus dan terus kenikmatan Allah sampai kau tidak mampu lagi bersyukur. (seakan Allah berkata sebagaimana memperjelas ayat diatas) Hamba-Ku sekarang sudah bukan waktunya bersyukur, tapi bersabar. Kenapa? karena ia tidak mampu mengikuti tangga – tangga kenikmatan untuk terus menempuh tangga – tangga syukur.


    Kalau ia mampu melewati tangga – tangga ini maka segala baginya yang bersabar. Waktunya bersabar sekarang, kenapa? karena ia tidak mampu bersyukur atas
    kenikmatan yang datang kepada kita.


    Seraya berkata Nabiyyuna Muhammad Saw:


    “walau ya’lamuunannasi maa fiinnidai wasshaffil awwal, wala yajiduu illa an yastaihumuu, lastahamuu alayh,”


    Demikian riwayat Shahih Bukhari. Rasul saw bersabda:


    “kalau manusia itu tahu betapa banyak anugerah dahsyat,agung, besar, mulia yang ada pada orang – orang yang melakukan adzan, iqamah dan shalat pada shaf pertama”. Dan mereka itu kalau seandainya mau mendapatkan duduk di shaf pertama, harus dengan diundi terlebih dulu. Maka mereka akan mengundinya agar di shaf awal.


    Dengan melakukan pengundian, supaya mendapatkan shaf pertama karena tahu betapa mulianya kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang yang shalat di shaf pertama dan orang yang melakukan adzan. (Dan beliau meneruskan haditsnya)


    Law ya’lamuuna ma fittahjiiri lastabaquu alayh, Kalau seandainya manusia tahu betapa agung dan dahsyatnya pahala bagi orang yang keluar di waktu dhuhur untuk shalat dhuhur berjamaah, mereka akan berlomba – lomba untuk mencapainya”.


    Siang di waktu dhuhur di Madinah Al Munawwarah seperti apa panasnya? Paginya disana adalah terik panasnya kita, siang disini dhuhur sepanas- panasnya, kalau disana baru pukul 9 pagi panasnya, bagaimana panas waktu dhuhur disana?
    Rasul saw berkata:


    kalau seandainya mereka tahu betapa agungnya pahala yang Allah berikan pada keringat – keringat yang menetes saat menuju shalat berjamaah di waktu dhuhur dan dari panasnya matahari, mereka akan berlomba – lomba untuk mencapainya”. “Law ya;lamuna fil’ atamati wasshubhi la ataw humaa walaw habwan,Kalau seandainya manusia itu tahu, apa kemuliaan, keagungan yang Allah berikan”.

    Kasih Sayang Ilahi, keberkahan hidup dan keberkahan yang disimpan Allah pada shalat isya’ dan shalat subuh. Perbuatan mendatangi shalat berjamaah, jauh dari api neraka kalau mereka tahu kemuliaan ini tersimpan oleh Allah dan keberkahan rizki yang ada di waktu isya dan waktu subuh, niscaya mereka akan datang walaupun dengan merangkak. Kenapa? karena hal yang sangat besar.

    Rasul saw mengajarkan kita untuk mengerjakan hal – hal yang menguntungkan kita dalam keberuntungan dunia dan akhirat, kemudahan dunia dan akhirat, kebahagiaan dunia dan akhirat, itulah tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Seraya bersabda diriwayatkan didalam Shahih Bukhari:


    “almuslim man salimal muslimuuna min lisaanihi wayadih” orang – orang muslim yang baik adalah orang muslim yang selamat dari muslim lainnya yaitu dari lidahnya atau ucapannya dan gangguan tangannya.


    Kalau orang muslim lainnya terganggu dengan ucapan (seperti ghibah, cacian, fitnah) atau dengan tangan ini (bisa memukul, bisa memegang senjata, bisa membayar orang untuk menyusahkan orang lain) bisa dengan hartanya, bisa dengan sms. membuat susah orang lain, membuat sedih orang lain.


    Hal seperti ini Allah Swt menyampaikan:


    “muslim yang sempurna itu adalah muslim yang muslim lainnya tidak terganggu oleh lidah dan tangannya, wal muhajir man hajara maa nahallahu ‘anhu”.


    Karena orang – orang yang berhijrah itu, kita tahu hadirin itu hal yang sangat mulia daripada kumpulan para sahabat radhiyallahu anhum dari muhajirin dan anshar. Bagaimana caranya mencapai sebagaimana kita dikelompokkan bersama mereka di hari kiamat? Rasul saw mengabarkan bagi kita untuk bisa bersama mereka. Apa? Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa – apa yang dilarang Allah darinya. Setiap kali ia mempunyai sesuatu yang dilakukan dari hal yang dilarang Allah dan ia segera meninggalkan. Saat itulah engkau sedang hijrah kepada Allah. Hijrah bersama Muhajirin dan Anshar. Orang yang selalu berjuang di masa hidupnya, semampunya untuk meninggalkan hal – hal yang dilarang oleh Allah maka ia Insya Allah dikumpulkan bersama Muhajirin Anshar dan Nabi kita Muhammad saw.


    Rasul memaknai semua perbuatan baik adalah kemuliaan. Seraya bersabda:


    “kullu ma’rufin shadaqah” sungguh semua perbuatan baik itu mendapatkan pahala shadaqah ,


    Demikian riwayat Shahih Bukhari. Apa saja? berbuat baik kepada kerabat adalah shadaqah, ucapan baik adalah shadaqah, mendoakan orang lain mendapatkan pahala shadaqah. Maka Rasul saw menggabung kesemuanya dengan ucapan yang mulia “kullu ma’rufin shadaqah” semua perbuatan baik itu mendapatkan pahala shadaqah. Demikian indahnya setiap perbuatan baik itu mendapatkan pahala.


    Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari tentang kejujuran 2 orang mukmin. 1 orang membeli tanah. Setelah dibeli, ditemukan di tanah itu terdapat pendaman emas. Datang kepada orang yang memiliki tanah sebelum ia beli. “Ini emas, aku temukan di tanahmu, ini milikmu”, “ya sudah itu milikmu”. Kalau zaman sekarang tidak seperti itu “ohh..iya milikku itu” . Di zaman itu, orang ini diceritakan oleh Nabi saw, “itu milikmu, karena kau sudah membeli tanahnya”, maka orang yang membeli jujur juga seraya berkata “aku membeli tanah, tidak beli emas maka ini emas milikmu”. Maka pemilik tanah sebelumnya berkata “aku juga tidak menjual emas, aku menjual tanahku, silahkan ambil saja karena tanah itu sudah menjadi milikmu, yang aku miliki adalah tanahnya”, maka mereka datang kepada Hakim.


    Zaman sekarang, adakah kira – kira yang mnegadukan masalah seperti ini. Ribut dengan emas yang ditemukan di tanah yang diperjualbelikan. Zaman sekarang tidak ada, tapi Insya Allah muncul kembali dengan generasi – generasi para pecinta Sayyidina Muhammad Saw. Sampai ke Hakim, Hakim sendiri bertanya “kalau begitu emas ini menjadi milikmu karena ditemukan di tanah yang kau beli”,pembeli berkata “aku membeli tanah tidak membeli emas”. Maka pemilik tanah pertama berkataaku menjual tanah dan emas itu bukan milikku juga”.


    Maka akhirnya Hakim bertanya “ya sudah kalau begitu kau punya anak laki? Ya ada; dan kau punya anak perempuan? Ya ada. Nikahkan dan sedekahkan emas ini untuk anak kalian”. Selesailah sudah masalahnya. Demikian riwayat Shahih Bukhari.


    Hadirin – hadirat, sikap seperti ini tampaknya adalah cerita yang lucu, tapi sebenarnya hal seperti ini membawa airmata bagi kita bahwa Sang Nabi saw menceritakannya dengan harapan apa? Dengan harapan muncul jiwa – jiwa seperti itu pada umatnya dan harapan itu ada pada diriku dan dan kalian dan semua wajah umat Muhammad saw. Semoga Allah Swt memunculkan generasi baru yang baik sebagai kebanggaan bumi ini dan sebmoga Allah Swt mensukseskan daripada semua yang memperjuangkan dakwah Sang Nabi saw.


    Disini ada guru kita yang kita muliakan Al Habib Hud Al Athas matta’anallahu bihi, semoga Allah memanjangkan usia beliau dan dilimpahi keberkahan dan juga mereka yang memperjuangkan dakwah Nabi Muhammad Saw, semoga dilimpahi pertolongan oleh Allah Swt dan semua niat – niat kita didalam menjalankan dakwah ini, semoga dipermudah oleh Allah Swt, disingkirkan dari segala musibah dan rintangan, terhindar dari segala kesulitan. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, Ya Dzaththauli wal in’am, inilah kami yang bermunajat kehadirat-Mu yang penuh dengan hutang dosa dan kenikmatan kepada-Mu, namun apa yang kami perbuat muncullah keinginan didalam jiwa kami untuk selalu bersyukur kepada-Mu, selalu membayar dosa – dosa kami dengan istighfar, kalau dengan istighfar kami tidak bisa membayar dosa, namun paling tidak munculkan keinginan pada jiwa kami untuk beristighfar, untuk menyesali dosa – dosa kami. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am, lihatlah keadaan kami masing – masing pribadi hadirin – hadirat yang hadir, pandanglah jiwa kami dan segala yang hina dari kami perbaikilah menjadi baik dan segala yang baik tambahlah kebaikannya. Pandanglah setiap kehidupan kami yang dalam kesusahan, Rabbiy perbaiki keadaan kami, yang dalam kemudahan tambah kemudahannya. Ya Rahman Ya Rahim pandanglah setiap sanubari hadirin – hadirat yang dalam kesedihan, berikan kesejukan, berilah kedamaian, berilah ketenangan, berilah kegembiraan. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, keadaan kami yang masih dalam kesulitan perbaik dan tambahkan. Jadikan malam ini malam Rahmat, jadikan malam ini malam inayah, jadikan malam ini malam pengampunan, jadikan malam ini malam terijabahnya doa, jadikan perkumpulan ini perkumpulan yang diberkahi mendapatkan Rahmat-Mu yang tidak terhenti hingga kami menghadap-Mu di yaumal qiyamah. Ya Rahman Ya Rahim, inilah doa dan munajat, inilah kami bermunajat, jangan kecewakan tangan penuh dosa untuk kehadirat -Mu. Namun kami yakin, sejak tangan ini turun dari munajat, ia tidak akan terkecewakan kecuali dengan pengampunan dan ijabah atas semua doa – doa kalian.
    Semoga Allah Swt melimpahi keberkahan bagi kita di bulan sya’ban dan menyampaikan kita ke bulan Ramadhan. Jangan hanya sampai pada Ramadhan tapi sampai pada kesempurnaan ramadhan. Limpahi kami dengan cahaya kemuliaan ramadhan, Ya Rahman Ya Rahim kita sama – sama merenungkan bagaimana indahnya ramadhan. Tafadhol masykura.


    Sebagaimana muncul pertanyaan apakah majelis ini diliburkan di bulan ramadhan? Majelis ini tidak ada liburnya, Insya Allah. Yang punya kesibukkan tentunya silahkan saja jika mau meliburkan diri, tapi majlis kita terus berlanjut, namun barangkali waktunya disesuaikan. Kira – kira dimundurkan sekitar 15 minit atau bagaimana nanti diumukan oleh pengurus malam selasa datang. Dan juga hadirin – hadirat, perlu saya umumkan bahwa Majelis Rasulullah Saw memproduksi helm . Bukan maksud saya lain tapi ini pesan dari Bapak Kapolda, beliau sempat mengundang saya ke polda untuk mengumumkan ke jamaah yang sering tidak memakai helm dan beliau sendiri tidak terkecuali dengan baik ingin membenahi dan membantu dakwah Majlis Rasulullah Saw. Himbauan ini disampaikan oleh Bapak Kapolda yang terus membantu setiap acara – acara syiar kita dan setiap malam minggu mendukung acara – acara majelis kita. Kita berterima kasih kepada Bapak Kapolda yaitu bapak wahyono, semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah Swt.


    Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam
    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    globe